Oleh : Ummu Fachri
“Sesungguhnya
orang-orang mukmin itu bersaudara…..” (QS.Al-hujurot:10)\
Sungguh
persahabatan dan persaudaraan merupakan sebuah karunia dan nikmat Allah yang
sangat agung, sudah seharusnya seorang muslimah ideal mengetahui dan
melaksanakan kewajiban-kewajiban terhadap temannya, diantaranya adalah :
1.
Mencintai dan menjalin
persaudaraan hanya karena Allah SWT
Muslimah
yang jujur tentunya akan berteman dengan
muslimah lainnya hanya karena Allah semata, karena jika tujuan berteman hanya
karena Allah dan senantiasa mengharap ridho Allah maka hubungan persahabatan
akan kekal hingga hari kiamat kelak, juga akan mendapatkan manisnya keimanan.
Dalam hadits diriwayatkan,” Mana orang-orang yang saling mencintai karena
kebesaranku? Pada hari ini AKU akan naungi mereka dibawah naunganKU, pada hari
dimana tidak ada naungan selain naunganKU.” (HR.Muslim).
Sabda
Rasulullah SAW:
“Ada
tiga hal yang didalamnya orang akan mendapatkan manisnya iman yaitu menjadikan
Allah dan RasulNYA lebih dicintai daripada yang lainnya,kedua: mencintai orang
karena Allah, ketiga: tidak ingin kembali kepada kekafiran setelah diselamatkan
Allah darinya sebagaimana dia tidak ingin dicampakkan kedalam neraka.”
(Muttafaqun Alaih).
Muhammad
bin Nadlar pernah mengirim sepasang sandal kepada seorang temannya di Abadan.
Ia berkata,” Aku mengirimkannya kepadamu dengan penuh kesadaran bahwa Tuhanmu
tidak membutuhkannya. Akan tetapi, aku ingin engkau tahu bahwa engkau mempunyai
tempat dihatiku.”
2.
Tidak memutuskan hubungan pertemanan
Mencintai
teman hanya karena Allah SWT, maka hubungan pertemanan akan lebih kuat,erat dan
tidak akan pernah putus apapun kondisinya. Jika salah satu teman ada yang marah
karena kesalahan temannya maka islam melarang mendiamkan temannya melebihi
tiga hari.
Dalam
hadits Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak
dibolehkan bagi seorang muslim untuk mendiamkan saudaranya lebih dari tiga
hari. Keduanya bertemu ,masing-masing memalingkan muka,dan yang paling baik
dari keduanya adalah yang memulai mengucapkan salam.’ (HR.Bukhori dan Muslim)
Islam
telah memberi batasan masa yang memungkinkan bagi jiwa untuk menenangkan
diri,memadamkan api kemarahan yaitu selama tiga hari,dan mengharamkan
orang-orang yang berselisih melebihi batasan tersebut.
3.
Pemurah dan pemaaf
Sungguh
mulia hati seorang muslimah jika ia pemurah dan pemaaf akan menciptakan rasa
damai dan tenteram. Pemberian maaf kepada saudaranya yang bersumber dari
ketulusan itu terdapat kebaikan yang dicintai Allah, islam mengajarkan umatnya
agar saling memaafkan.
Allah
SWT berfirman:
“…..Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan)
orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.” (QS.Al-imron:134)
Seorang
muslimah yang tsiqoh terhadap diennya tentunya akan bersifat pemurah lagi
dermawan,tidak kikir untuk memberikan sesuatu
kepada teman-temannya.
Islam
memberitahukan kepada para pemurah dan dermawan bahwa mereka termasuk golongan
penghuni syurga dengan selamat,
Dalam
hadits disebutkan :“Sebarkanlah salam,berilah makan,sambunglah
silaturrahmi,dan bangunlah dimalam hari ketika orang-orang terlelap tidur,lalu
masuklah syurga dengan selamat” (HR.Imam Ahmad,Al Hakim,dan Ibnu Hibban)
4.
Menberi salam dan berwajah ceria
Dalam
hadits disebutkan :“Sebarkanlah salam,berilah makan,sambunglah
silaturahmi,dan bangunlah dimalam hari ketika orang-orang terlelap tidur,lalu
masuklah syurga dengan selamat.” (HR.Ahmad,Al hakim dan Ibnu Hibban)
“Senyum
yang engkau berikan kepada saudaramu adalah sedekah.” (HR.Tirmidzi)
Jarir
bin Abdullah Albajali berkata,” Sejak memeluk islam,tidak pernah Rasulullah SAW
melihatku melainkan tersenyum padaku.” (HR.Bukhori dan Muslim)
5.
Senantiasa menasehati dalam
kebaikan
Dalam
hadits disebutkan,”agama itu nasehat,” kami bertanya,: untuk siapakah itu?”
beliau menjawab,” bagi Allah,kitabNYA,RasulNYA,dan para pemimpin kaum muslimin
dan orang-orang awam dari mereka.”
Wanita
muslimah akan selalu menasehati temannya dikala terdapat kesalahan bukan malah
menghindarkan mereka dari kebaikan.
Sabda
Rasulullah SAW : “Tidaklah salah seorang diantara kalian beriman sehingga
dia mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri.” (Muttafaqun Alaih)
Abu
Salamah berkata bahwa Umar bin Khaththab suka berkata kepada Abu Musa,”Ingatkanlah
kami akan Tuhan kami !” lalu Abu Musa
membaca Al-Qur’an.
6.
Senantiasa berbuat baik dan
menepati janji
Islam
tidak hanya memerintahkan umatnya untuk berbuat baik kepada temannya saja
tetapi juga berbuat baik kepada teman-teman orang tua kita. Diriwayatkan oleh
imam muslim dalam bukunya shohih muslim dari ibnu Umar bahwa Nabi SAW pernah bersabda,”Sesungguhnya
kebaikan yang paling baik adalah seseorang yang menyambung hubungan dengan
teman bapaknya.” (HR.Muslim)
Ada
seorang laki-laki dari bani salamah datang kepada Rasulullah dan
bertanya,”Wahai Rasulullah,apakah masih ada suatu kebaikan orang tuaku yang
bias saya jadikan untuk berbaktinya setelah mereka berdua meninggal?”
Rasulullah menjawab,” Masih,mendoakan,memohonkan ampunan bagi keduanya,dan
melaksanakan janji mereka setelah keduanya meninggal,serta melanjutkan
silaturrahmi yang pernah mereka (orang tua kita) jalin serta menghormati
teman-temannya.” (HR.Abu Dawud,Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban)
Abu
Daud bin Syu’bah berkata,”Setiap kali aku membuat janji dengan Ayyub, ia
selalu datang mendahuluiku,”
7.
Berlemah lembut
Muslimah
yang sholihah sudah selayaknya bersikap lembut terhadap yang lainnya,tidak
sombong apalagi merasa lebih tinggi dan bermuka masam. Ia selalu mempergauli
temannya dengan baik serta bertutur kata yang menyenangkan penuh keakraban. Firman
Allah yang membahas sifat orang
mukmin,
“Dan
bersikap lemah lembut terhadap orang-orang yang beriman tetapi bersikap keras
terhadap orang-orang kafir.” (QS.Al-Maidah:54)
Firman
Allah, “sekiranya engkau bersikap keras dan
berhati kasar tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu,” (QS.Al-Imron:159)
Muhammad
Al-Baqir berkata,”Barangsiapa yang diberi akhlak dan kelembutan, maka ia telah
diberi seluruh kebaikan,kenyamanan,dan akan baiklah keadaannya didunia dan akhirat.
Dan barangsiapa tidak memiliki kelembutan dan akkhlak, maka ia memiliki jalan
menuju setiap keburukan dan malapetaka, kecuali orang yang dilindungi Allah
8.
Tidak Ghibah / menggunjing
a.Pengertian
Ghibah
Ghibah
adalah Menyebutkan/mengatakan sesuatu yang terdapat pada diri seseorang,sedang
ia tidak suka jika hal itu disebutkan, baik dalam keadaan jasmaninya, agamanya,
kekayaannya, hatinya/ membeberkan aib dengan maksud mengolok-olok.
Firman
Allah SWT :
“Dan
janganlah ada diantara kamu yang menggunjing sebagian yang lain.apakah ada
diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu
merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah maha penerima
Taubat,maha penyayang.” (QS.Al-hujurot:12)
b.Keutamaan
mencegah ghibah
Wajib
bagi orang yang hadir dalam majlis yang sedang menggunjing orang lain untuk
mencegah kemungkaran dan membela saudaranya yang dipergunjingkan.
Rasulullah
bersabda,”Barang siapa menolak ghibah atas kehormatan saudaranya,niscaya
pada hari kiamat Allah akan menolak menghindarkan api neraka dari wajahnya.”
(HR.Ahmad)
Hazm
berkata,” Maimun bin Siyah tidak mau menggunjing dan tidak membiarkan siapapun
menggunjing disisinya. Ia pasti mencegahnya. Jika tidak berhasil, ia akan
meninggalkannya.”
9.
Menghindari permusuhan dan canda
yang menyakitkan
Rasulullah
bersabda,
“Janganlah
engkau berbantah-banhtah dengan saudaramu,jangan pula mencandainya secara
berlebih-lebihan,dan janganlah engkau memberikan janji kepadanya kemudian
engkau mengingkarinya.” (HR.Bukhori)
Muhammad
Al-Baqir berkata,”Hindarilah perseteruan, karena bisa merusak hati dan
melahirkan kemunafikan.”
10. Husnudhon
dan jujur
Allah
SWT berfirman,
“Wahai
orang-orang yang beriman, jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian
prasangka itu dosa.” (QS.Al-Hujurot:12)
Abdul
Aziz bin Umar berkata, Ayahku pernah berkata kepadaku,”Anakku, jika engkau
mendengar ucapan dari seorang muslim, maka janganlah memahaminya secara negatif
selama masih ada kemungkinan untuk dipahami secara positif.”
11. Memperhatikan
Teman
Hendaklah
seorang muslimah sholihah memperhatikan keadaan temannya, meskipun ia sedang
dikejauhan.
Atho’
berkata,”Perhatikanlah teman-teman anda setelah tiga hari. Jika mereka sakit,
maka jenguklah. jika mereka sibuk, maka bantulah. Jika mereka lupa, maka
ingatkanlah.” Dulu ada ungkapan yang mengatakan,” Berjalanlah 1 mil dan
jenguklah orang yang sakit. Berjalanlah 2 mil dan damaikanlah dua orang yang
berseteru. Berjalanlah 3 mil dan kunjungilah saudara seiman.
12. Itsar
Itsar
adalah mendahulukan kepentingan orang lain dari pada kepentingan diri sendiri.
Itsar merupakan wujud empati kepada sesama.
Firman
Allah SWT, “Dan mereka
mengutamakan (muhajirin) atas dirinya sendiri meskipun mereka juga memerlukan.”
(QS.Al-Hasyr:9)
Hasan
berkata,” Sungguh, aku pernah melihat orang-orang yang menganggap dunia itu
lebih hina dari pada tanah yang ada dibawah telapak kakinya. Sungguh aku pernah
melihat orang-orang yang disaat sore hari tiba, salah satu dari mereka hanya
memiliki makanan pokok lalu bergumam,”
Aku tidak akan memasukkan ini semua ke dalam perutku. Aku akan memberikan
sebagian untuk Allah . “ kemudian ia
menyedekahkan sebagian darinya, walaupun dirirnya lebih membutuhkan daripada
orang yang ia beri sedekah.
13. Mendo’akannya
dari kejauhan
Seorang
muslimah ideal tidak akan pernah lupa untuk mendo’akan temannya meskipun ia
jauh dari kita. Dalam hadits disebutkan, “Do’a yang paling cepat dikabulkan
adalah do’a seorang yang berada dikejauhan untuk orang yang berada ditempat
yang jauh pula.” (HR.Bukhori)
Abu
Darda’ berkata bahwa Nabi bersabda, “Do’a
seorang muslim bagi saudaranya yang jauh adalah dipenuhi disisi kepalanya ada
seorang malaikat yang diwakilkan. Setiap kali dia mendo’akan suatu kebaikan
bagi suadaranya,maka malaikat yang diwakilkan itu menjawab,”Amin dan bagimu
seperti itu pula,” (HR.Muslim,Ibnu Majah,dan Ahmad)
Ahmad
bin Hanbal berkata,” Ini yang kalian lihat seluruhnya atau pada umumnya dari
Imam Syafi’I. Dan semenjak 30 tahun silam aku selalu berdo’a untuk Imam Syafi’I
setiap malam.”
Wallahu
a’lam bish showab
Referensi
:
1.Al
Qur’an dan Terjemahnya
2.Jati
Diri Wanita Muslimah, Dr. Muhammad Ali Al Hasyimi. Pustaka Al Kautsar Jakarta
3.Minhajul
Qashidin, Ibnu Qudamah. Pustaka Al Kautsar Jakarta
4.1000
Hikmah Ulama Salaf, Shalih bin Abdul Aziz Al-Muhaimid. Pustaka eLBA
Saya sangat setuju dengan artikelnya mas, kita sebagai orang muslimah wajib berteman dengan siapapun tapi denga akhlak yang baik juga ya mas, he he :)
BalasHapusbermanfaat mas,,,
BalasHapusIzin share mass...makasih membantu
BalasHapusIzin share mass...makasih membantu
BalasHapusIzin share ke teman teman mas
BalasHapusIzin share ke teman teman mas
BalasHapus