01 Oktober 2013


Oleh : Ummu Fachri

Allah SWT berfirman :
Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara…..” (QS.Al-hujurot:10)\

Sungguh persahabatan dan persaudaraan merupakan sebuah karunia dan nikmat Allah yang sangat agung, sudah seharusnya seorang muslimah ideal mengetahui dan melaksanakan kewajiban-kewajiban terhadap temannya, diantaranya adalah :

1.      Mencintai dan menjalin persaudaraan hanya karena Allah SWT

Muslimah yang  jujur tentunya akan berteman dengan muslimah lainnya hanya karena Allah semata, karena jika tujuan berteman hanya karena Allah dan senantiasa mengharap ridho Allah maka hubungan persahabatan akan kekal hingga hari kiamat kelak, juga akan mendapatkan manisnya keimanan. Dalam hadits diriwayatkan,” Mana orang-orang yang saling mencintai karena kebesaranku? Pada hari ini AKU akan naungi mereka dibawah naunganKU, pada hari dimana tidak ada naungan selain naunganKU.” (HR.Muslim).
Sabda Rasulullah SAW:

“Ada tiga hal yang didalamnya orang akan mendapatkan manisnya iman yaitu menjadikan Allah dan RasulNYA lebih dicintai daripada yang lainnya,kedua: mencintai orang karena Allah, ketiga: tidak ingin kembali kepada kekafiran setelah diselamatkan Allah darinya sebagaimana dia tidak ingin dicampakkan kedalam neraka.” (Muttafaqun Alaih).

Muhammad bin Nadlar pernah mengirim sepasang sandal kepada seorang temannya di Abadan. Ia berkata,” Aku mengirimkannya kepadamu dengan penuh kesadaran bahwa Tuhanmu tidak membutuhkannya. Akan tetapi, aku ingin engkau tahu bahwa engkau mempunyai tempat dihatiku.”

2.      Tidak memutuskan hubungan pertemanan

Mencintai teman hanya karena Allah SWT, maka hubungan pertemanan akan lebih kuat,erat dan tidak akan pernah putus apapun kondisinya. Jika salah satu teman ada yang marah karena kesalahan temannya maka islam melarang mendiamkan temannya melebihi tiga hari.
Dalam hadits Rasulullah SAW bersabda:

“Tidak dibolehkan bagi seorang muslim untuk mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari. Keduanya bertemu ,masing-masing memalingkan muka,dan yang paling baik dari keduanya adalah yang memulai mengucapkan salam.’ (HR.Bukhori dan Muslim)
Islam telah memberi batasan masa yang memungkinkan bagi jiwa untuk menenangkan diri,memadamkan api kemarahan yaitu selama tiga hari,dan mengharamkan orang-orang yang berselisih melebihi batasan tersebut.

3.      Pemurah dan pemaaf

Sungguh mulia hati seorang muslimah jika ia pemurah dan pemaaf akan menciptakan rasa damai dan tenteram. Pemberian maaf kepada saudaranya yang bersumber dari ketulusan itu terdapat kebaikan yang dicintai Allah, islam mengajarkan umatnya agar saling memaafkan.
Allah SWT berfirman: 
“…..Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.” (QS.Al-imron:134)

Seorang muslimah yang tsiqoh terhadap diennya tentunya akan bersifat pemurah lagi dermawan,tidak kikir untuk memberikan sesuatu  kepada teman-temannya.
Islam memberitahukan kepada para pemurah dan dermawan bahwa mereka termasuk golongan penghuni syurga dengan selamat,

Dalam hadits disebutkan :“Sebarkanlah salam,berilah makan,sambunglah silaturrahmi,dan bangunlah dimalam hari ketika orang-orang terlelap tidur,lalu masuklah syurga dengan selamat” (HR.Imam Ahmad,Al Hakim,dan Ibnu Hibban)

4.      Menberi salam dan berwajah ceria

Dalam hadits disebutkan :“Sebarkanlah salam,berilah makan,sambunglah silaturahmi,dan bangunlah dimalam hari ketika orang-orang terlelap tidur,lalu masuklah syurga dengan selamat.” (HR.Ahmad,Al hakim dan Ibnu Hibban)
“Senyum yang engkau berikan kepada saudaramu adalah sedekah.” (HR.Tirmidzi)
Jarir bin Abdullah Albajali berkata,” Sejak memeluk islam,tidak pernah Rasulullah SAW melihatku melainkan tersenyum padaku.” (HR.Bukhori dan Muslim)

5.      Senantiasa menasehati dalam kebaikan

Dalam hadits disebutkan,”agama itu nasehat,” kami bertanya,: untuk siapakah itu?” beliau menjawab,” bagi Allah,kitabNYA,RasulNYA,dan para pemimpin kaum muslimin dan orang-orang awam dari mereka.”
Wanita muslimah akan selalu menasehati temannya dikala terdapat kesalahan bukan malah menghindarkan mereka dari kebaikan.
Sabda Rasulullah SAW : “Tidaklah salah seorang diantara kalian beriman sehingga dia mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri.” (Muttafaqun Alaih)
Abu Salamah berkata bahwa Umar bin Khaththab suka berkata kepada Abu Musa,”Ingatkanlah kami akan Tuhan kami    !” lalu Abu Musa membaca Al-Qur’an.

6.      Senantiasa berbuat baik dan menepati janji

Islam tidak hanya memerintahkan umatnya untuk berbuat baik kepada temannya saja tetapi juga berbuat baik kepada teman-teman orang tua kita. Diriwayatkan oleh imam muslim dalam bukunya shohih muslim dari ibnu Umar  bahwa Nabi SAW pernah bersabda,”Sesungguhnya kebaikan yang paling baik adalah seseorang yang menyambung hubungan dengan teman bapaknya.” (HR.Muslim)

Ada seorang laki-laki dari bani salamah datang kepada Rasulullah dan bertanya,”Wahai Rasulullah,apakah masih ada suatu kebaikan orang tuaku yang bias saya jadikan untuk berbaktinya setelah mereka berdua meninggal?” Rasulullah menjawab,” Masih,mendoakan,memohonkan ampunan bagi keduanya,dan melaksanakan janji mereka setelah keduanya meninggal,serta melanjutkan silaturrahmi yang pernah mereka (orang tua kita) jalin serta menghormati teman-temannya.” (HR.Abu Dawud,Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban)

Abu Daud bin Syu’bah berkata,”Setiap kali aku membuat janji dengan Ayyub, ia selalu datang mendahuluiku,”

7.      Berlemah lembut

Muslimah yang sholihah sudah selayaknya bersikap lembut terhadap yang lainnya,tidak sombong apalagi merasa lebih tinggi dan bermuka masam. Ia selalu mempergauli temannya dengan baik serta bertutur kata yang menyenangkan penuh keakraban. Firman Allah    yang membahas sifat orang mukmin,

“Dan bersikap lemah lembut terhadap orang-orang yang beriman tetapi bersikap keras terhadap orang-orang kafir.” (QS.Al-Maidah:54)
Firman Allah, “sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar tentulah mereka menjauhkan diri dari  sekitarmu,” (QS.Al-Imron:159)

Muhammad Al-Baqir berkata,”Barangsiapa yang diberi akhlak dan kelembutan, maka ia telah diberi seluruh kebaikan,kenyamanan,dan akan baiklah keadaannya didunia dan akhirat. Dan barangsiapa tidak memiliki kelembutan dan akkhlak, maka ia memiliki jalan menuju setiap keburukan dan malapetaka, kecuali orang yang dilindungi Allah
   
8. Tidak Ghibah / menggunjing
a.Pengertian Ghibah
Ghibah adalah Menyebutkan/mengatakan sesuatu yang terdapat pada diri seseorang,sedang ia tidak suka jika hal itu disebutkan, baik dalam keadaan jasmaninya, agamanya, kekayaannya, hatinya/ membeberkan aib dengan maksud mengolok-olok.
Firman Allah SWT :

“Dan janganlah ada diantara kamu yang menggunjing sebagian yang lain.apakah ada diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah maha penerima Taubat,maha penyayang.” (QS.Al-hujurot:12)

b.Keutamaan mencegah ghibah
Wajib bagi orang yang hadir dalam majlis yang sedang menggunjing orang lain untuk mencegah kemungkaran dan membela saudaranya yang dipergunjingkan.
Rasulullah bersabda,”Barang siapa menolak ghibah atas kehormatan saudaranya,niscaya pada hari kiamat Allah akan menolak menghindarkan api neraka dari wajahnya.” (HR.Ahmad)
Hazm berkata,” Maimun bin Siyah tidak mau menggunjing dan tidak membiarkan siapapun menggunjing disisinya. Ia pasti mencegahnya. Jika tidak berhasil, ia akan meninggalkannya.”

9.      Menghindari permusuhan dan canda yang menyakitkan

Rasulullah bersabda,
“Janganlah engkau berbantah-banhtah dengan saudaramu,jangan pula mencandainya secara berlebih-lebihan,dan janganlah engkau memberikan janji kepadanya kemudian engkau mengingkarinya.” (HR.Bukhori)
Muhammad Al-Baqir berkata,”Hindarilah perseteruan, karena bisa merusak hati dan melahirkan kemunafikan.”

10.  Husnudhon dan jujur

Allah SWT berfirman,
“Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa.” (QS.Al-Hujurot:12)

Abdul Aziz bin Umar berkata, Ayahku pernah berkata kepadaku,”Anakku, jika engkau mendengar ucapan dari seorang muslim, maka janganlah memahaminya secara negatif selama masih ada kemungkinan untuk dipahami secara positif.”

11.  Memperhatikan Teman

Hendaklah seorang muslimah sholihah memperhatikan keadaan temannya, meskipun ia sedang dikejauhan.

Atho’ berkata,”Perhatikanlah teman-teman anda setelah tiga hari. Jika mereka sakit, maka jenguklah. jika mereka sibuk, maka bantulah. Jika mereka lupa, maka ingatkanlah.” Dulu ada ungkapan yang mengatakan,” Berjalanlah 1 mil dan jenguklah orang yang sakit. Berjalanlah 2 mil dan damaikanlah dua orang yang berseteru. Berjalanlah 3 mil dan kunjungilah saudara seiman.
12.  Itsar

Itsar adalah mendahulukan kepentingan orang lain dari pada kepentingan diri sendiri. Itsar merupakan wujud empati kepada sesama.

Firman Allah SWT, “Dan mereka mengutamakan (muhajirin) atas dirinya sendiri meskipun mereka juga memerlukan.” (QS.Al-Hasyr:9)

Hasan berkata,” Sungguh, aku pernah melihat orang-orang yang menganggap dunia itu lebih hina dari pada tanah yang ada dibawah telapak kakinya. Sungguh aku pernah melihat orang-orang yang disaat sore hari tiba, salah satu dari mereka hanya memiliki makanan pokok  lalu bergumam,” Aku tidak akan memasukkan ini semua ke dalam perutku. Aku akan memberikan sebagian untuk Allah   . “ kemudian ia menyedekahkan sebagian darinya, walaupun dirirnya lebih membutuhkan daripada orang yang ia beri sedekah.

13.  Mendo’akannya dari kejauhan

Seorang muslimah ideal tidak akan pernah lupa untuk mendo’akan temannya meskipun ia jauh dari kita. Dalam hadits disebutkan, “Do’a yang paling cepat dikabulkan adalah do’a seorang yang berada dikejauhan untuk orang yang berada ditempat yang jauh pula.” (HR.Bukhori)

Abu Darda’ berkata bahwa Nabi   bersabda, “Do’a seorang muslim bagi saudaranya yang jauh adalah dipenuhi disisi kepalanya ada seorang malaikat yang diwakilkan. Setiap kali dia mendo’akan suatu kebaikan bagi suadaranya,maka malaikat yang diwakilkan itu menjawab,”Amin dan bagimu seperti itu pula,” (HR.Muslim,Ibnu Majah,dan Ahmad)

Ahmad bin Hanbal berkata,” Ini yang kalian lihat seluruhnya atau pada umumnya dari Imam Syafi’I. Dan semenjak 30 tahun silam aku selalu berdo’a untuk Imam Syafi’I setiap malam.”
Wallahu a’lam bish showab

Referensi :
1.Al Qur’an dan Terjemahnya
2.Jati Diri Wanita Muslimah, Dr. Muhammad Ali Al Hasyimi. Pustaka Al Kautsar Jakarta
3.Minhajul Qashidin, Ibnu Qudamah. Pustaka Al Kautsar Jakarta
4.1000 Hikmah Ulama Salaf, Shalih bin Abdul Aziz Al-Muhaimid. Pustaka eLBA

6 komentar:

  1. Saya sangat setuju dengan artikelnya mas, kita sebagai orang muslimah wajib berteman dengan siapapun tapi denga akhlak yang baik juga ya mas, he he :)

    BalasHapus
  2. Izin share mass...makasih membantu

    BalasHapus
  3. Izin share mass...makasih membantu

    BalasHapus

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarkatuh,,,
Mohon teman2 yang mengunjungi blog ini untuk meninggalkan sepatah dua patah kata pada blog ini. Syukron